Friday 28 November 2014

Curhatan biker yang kantornya di Sudirman

Pasti udah pada denger dong berita bahwa sepeda motor akan dilarang untuk melintasi kawasan Sudirman dan Bundaran HI.

Awalnya memang katanya sih dari Bundaran HI sampai Monas, tapi tidak menutup kemungkinan, bahkan rencananya akan diperluas hingga seluruh jalan protokol di Jakarta.

Alasannya dari yang katanya motor itu biang kemacetan, hingga demi keselamatan para pemotor. Karena kalau saya mengibaratkan para pemotor ini seperti air..dimana ada celah di jalan, akan dipenuhi oleh pemotor.

Kalau memang berdasarkan keselamatan pemotor mungkin saya cukup setuju dengan keputusan pemerintah. Karena disitu disebutkan bahwa pemotor banyak melewati trotoar yang notabene bukan untuk motor.


Coba bayangkan kalau si pemotor ini jatuh kesebelah kanan, menimpa pemotor lain yang berada di jalur yang benar...atau mungkin dia tertabrak motor yang dari belakangnya..bahaya kan.


Selain berbahaya, pemotor yang melewati trotoar akan mengambil hak dari pejalan kaki.

Namun untuk menimbulkan efek jera, ada baiknya pemotor yang seperti ini langsung ditindak di tempat. Kenapa motor bisa naik ke trotoar? Pasti karena ada celah untuk sepeda motor naik ke trotoar.

Apabila alasannya karena sepeda motor menimbulkan kemacetan, tentunya tidak beralasan.

Kita sering melihat bahkan bukan rahasia umum lagi orang-orang yang berkantor di Sudirman sering akal-akalan dengan 3in1. Kita juga sering melihat mobil-mobil yang hanya diisi oleh 1 orang.

Kalau kita melihat kapasitas dari kendaraan kita, dimana sepeda motor hanya bisa dinaikan oleh 2 orang, dan mobil 4 orang bahkan lebih, dengan dimensi kendaraan tersebut dimana mobil paling tidak 2 kali lebih besar dari sepeda motor. Tentunya bukan motor lah yang menyebabkan kemacetan.

Pemerintah sudah menyiapkan bus gratis untuk yang berkantor di Sudirman. ya, memang ini solusi saat ini yang ditawarkan oleh pemerintah. Jadi pemerintah akan menyediakan lahan parkir di tempat tempat tertentu, lalu para pemotor akan melanjutkan menggunakan bus gratis sampai ke kantor.

Menarik bukan? sayangnya untuk lahan parkir tersebut kita masih harus membayar 2000/jam. Kalau dikantor kan bisa dibayarin kantor, tapi kalau di lahan parkir seperti ini? Bagaimana dengan keamanan tempat parkir tersebut?

Parkir di stasiun kereta saja banyak motor yang hilang, sebut saja baut cakram, spion, dll...apakah akan terjadi juga di parkir ini?

Bukankah kebijakan ini akan memicu orang yang untuk menggunakan mobil pribadi?

Saya sendiri mendukung penggunakan public transport, seperti di Singapura dimana public transport semuanya mudah, cepat dan aman..ya..itu menjadi syarat mutlak untuk saya ketika harus beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Salam,

PF