Wednesday 18 February 2015

5 kekhawatiran yang berlebihan bagi seorang fotografer

Megapixel (MP)

Banyak fotografer sekarang yang beranggapan bahwa semakin besar Megapixel (MP) sebuah kamera, maka hasil foto akan semakin bagus, semakin detail. Tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar.

Megapixel berpengaruh ketika kita akan melakukan print-out dalam skala yang besar. Tetapi akan berpengaruh ke noise ketika kita berada di tempat yang gelap. Image quality ketika low-light akan berkurang ketika megapixel yang semakin besar ketika tidak diikuti dengan kapasitas sensor kamera.






Saya jadi ingat ketika Sony A77, Nex 7 keluar, mereka menggunakan sensor APS-C dengan 24MP. Banyak sekali yang mengagung2kan kamera tersebut karena 24MP. Tetapi ketika disandingkan dengan Sony Nex 5n, hasilnya kalah telak ketika menyentuh ISO 1600.

Kenapa? Karena disinyalir sensor yang digunakan oleh A77 dan Nex7 bukan sensor baru, melainkan sensor yang digunakan di Nex 5n 16MP di resize menjadi 24MP. Makanya file 24MP Nex 7 dibanding dengan 16MP Nex 5n tidak jauh berbeda. Lain halnya dengan file 24MP nya A850, A900 dan A99.

Kesimpulannya adalah megapixel bukanlah satu2nya faktor ketika kita memutuskan untuk membeli kamera. 16MP menurut saya sangat pas dengan kebutuhan kita saat ini.



Mengcover semua focal length 

Banyak dari kita, termasuk saya menginginkan lensa yang lengkap, dari ultrawide sampai tele. Tidak salah memiliki keinginan seperti itu. Tetapi ketika kita pergi hunting, ada baiknya kita tau apa yang kita mau foto. Lensa apa yang kita butuhkan di tempat tersebut.

Contoh : Kita akan meliput sebuah pesta ulang tahun. Yang pertama kita perlu tahu adalah tempatnya dimana? Berapa besar tempatnya? Berapa banyak tamu nya?

Dari informasi diatas kita bisa menentukan lensa yang kita akan bawa. Apabila tempatnya kecil, tamunya cukup banyak, makan meja, sudah pasti kita tidak membutuhkan lensa tele.

Ketika berhubungan dengan orang, hindari menggunakan lensa ultrawide, kalaupun terpaksa menggunakan lensa ultrawide, hindari menempatkan objek di pinggir foto, karena akan terkena distorsi.

Kebayang dong kalau kita memiliki 5 lensa, dan kita harus bawa ke 5 lensa tersebut ketika foto liputan. Waktu kita cenderung akan terbuang untuk gonta ganti lensa.

Kalau alasannya kita akan kehilangan momen kalau kita tidak membawa lensa tersebut, kita bisa melihat momen yang lain. Momen tersebut akan hilang ketika kita mengganti lensa.

Kesimpulan : Kenali gear anda.

Melihat LCD setiap sehabis 'jepret'

Ini yang saya biasa lakukan. Saya memastikan bahwa objek yang saya foto tajam, tidak shake. TAPI ini saya lakukan ketika saya melakukan foto dengan objek benda mati / still life. Terutama ketika saya melakukan foto strobist. Untuk memastikan arah jatuh cahayanya benar.

Tapi, ketika kita foto liputan, dimana kita kejar2an sama momen, ada baiknya kebiasaan ini kita kurangi. Tujuannya adalah supaya kita tidak kehilangan momen tersebut. Kalau kita takut apabila hasil foto kita miring, ketika diluruskan ada bagian yang terpotong, hindari framing yang teralu ketat.

Kesimpulan : Jangan sampai ketinggalan momen.

Peralatan fotografi yang anda tidak miliki

Kita selalu berpikir untuk menghasilkan foto yang bagus, kita harus menggunakan gear yang bagus. Tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah juga.

Untuk menghasilkan foto yang bagus, komposisi, momen akan lebih penting.

Jangan fokus kepada apa yang anda tidak miliki, tapi fokuslah terhadap apa yang anda miliki.

Contoh : Jangan terpaku untuk membuat foto macro saya harus memiliki lensa macro. Untuk membuat foto landscape saya harus memiliki lensa ultra wide.

Saya punya cerita sedikit. Ketika saya memiliki DSLR pertama saya, saya merasa saya lebih kreatif dalam komposisi. Lebih kreatif dalam banyak hal yang berhubungan dengan fotografi. Seiring berjalannya waktu, Saya punya rejeki lebih untuk upgrade gear saya, dimana saya mengalami kemunduran dalam mengexplore gear saya.

Saya punya teman yang hanya memiliki 1 buah lensa kit 18-55 dan 50 f/1.8 (pada akhirnya). Dia rajin foto2, explore komposisi, dan hasilnya? foto dia bagus2 menurut saya.

Bokeh bukanlah segalanya, jadi lensa bukaan besar bukanlah segalanya.. :) Ketajaman, Warna, Keakuratan focus, Kemampuan lensa menghandle cahaya yang kuat (mencegah flare, Chromatic Abberation (CA), dll) itu semua jauh lebih penting dibanding bokeh.

Contoh : Chromatic Abberation

Contoh : Lens Flare

Kesimpulan : Maksimalkan apa yang anda miliki

File EXIF

Banyak orang yang bertanya2 lensa apa yang digunakan? kamera apa yang digunakan? ketika melihat sebuah foto. Kamera dan lensa yang digunakan hanya sebagai alat bantu dalam meng-eksekusi sebuah momen. Kreatifitas si fotografer lah yang jauh lebih penting.

Jangan beranggapan kita pasti bisa membuat foto yang sama bagusnya ketika kita memiliki lensa dan kamera yang sama. Karena pengaturan kamera, komposisi objek, lighting akan berpengaruh terhadap hasilnya. Apakah foto tersebut menarik? ataukah hanya bokeh semata?

Seperti cerita teman saya di atas. Dia menggunakan lensa kit, kamera entry level, tapi dia bisa memaksimalkan apa yang dia punya. Dia sangat mengenal kameranya.

Salam,

AKG


1 comment:

  1. makasih mas, jadi ngebuka mata saya nih :D

    baru mau nyoba beli kamera dslr soalnya :)

    ReplyDelete