Selamat Siang Bro dan
Sis,
ER6N (versi 2012-2016)
adalah motor kelas menengah (middleweight) berkapasitas 650cc dengan
konfigurasi mesin 2 silinder dari Kawasaki. Basis mesin ER6N sendiri untuk saat
ini juga dipakai di beberapa tipe motor Kawasaki lainnya seperti Ninja650,
Vulcan650, dan verys650. Di pasar internasional ER6N sendiri diposisikan
sebagai entry-level naked bike, berhadapan dengan Suzuki SV650, Honda CB500,
KTM duke 390, dan beberapa tipe motor lainnya.
photos by Hendra
Wiradinata
Di Indonesia sendiri,
ER6N menurut saya adalah sebuah terobosan besar dari Kawasaki Indonesia. Dimana
kalau sebelumnya rata-rata pengguna motor diatas 250cc hanya dihadapkan dengan
pilihan motor superpremium (Ducati/Harley/MVagusta), via importir umum, atau
motor tanpa surat-surat (bodong). Dengan hadirnya ER6N via jalur resmi
Kawasaki, terjaminnya ketersediaan parts dan bengkel resmi, dan dengan harga yang bersahabat (untuk pasar
motor diatas 250cc) ER6N terbukti menjadi pilihan menarik bagi biker Indonesia.
Saya sendiri cukup
mengikuti perkembangan ER6N di tanah air sejak diluncurkan di 2012, dan melihat
naik-turunnya animo konsumen motor ini. Menurut saya pergerakan animo biker
Indonesia terhadap motor ER6N bias dibagi menjadi 3 fase berikut ini :
1.
Fase
pertama (2012-2013) ketika pertama diluncurkan, motor ini menjadi pilihan masuk
akal bagi biker Indonesia yang ingin merasakan performa mesin diatas 250cc lengkap
dengan surat-surat tanpa harus menghabiskan dana diatas 150 juta rupiah.
2.
Fase kedua
(2013-2014) di periode ini saya melihat ada kecenderungan biker Indonesia lebih
memilih Kawasaki Z800 (diluncurkan di Indonesia tahu 2013) dibandingkan ER6N,
dan menurut saya hal ini wajar. Konsumen di pasar 250cc keatas mayoritas adalah
kaum menengah atas dimana secara ekonomi biasanya sudah lebih stabil. Perbedaan
harga baru saat itu (+/- 60jt) dirasa tidak signifikan dibandingkan keunggulan yang
dimiliki Z800 (jumlah silinder/kapasitas mesin/USD).
3.
Fase
ketiga (2014-…) ER6N second menjadi salah satu opsi motor bekas yang menarik
bagi biker Indonesia, dengan harga bekas dibawah 100 juta kita bisa mendapatkan
performa mesin 650cc (dan bisa parkir lobby pastinya hehehe).
Saya sendiri, ketika
bermaksud untuk meminang motor pengganti Ninja 250fi saya dihadapkan dengan
pilihan dilematis antara ER6N (2silinder/650cc) secara cash/tunai atau ZX6R (4silinder/600cc)
secara kredit/cicilan selama 1 tahun. (ps: pada waktu itu Versys belum terpikir
sama sekali, ada penyesalan disini HAHAHAHA). Pertimbangan-pertimbangan saya
pada saat itu adalah :
1.
Kalau
ditanya selera, saya pasti memilih ZX6R, 4 silinder, kaki-kaki kekar, dan saya
dari dulu sangat suka motor berfairing (waktu itu tidak memikirkan konsekuensi
bongkok dan patah tulaang punggung, sekarang sih akan pikir berulang-ulang
kalau diminta pakai motor sport hehehe).
2.
Karena
saya tidak akan menggunakan motor tersebut untuk harian, maintenance cost akan
tidak terlalu signifikan bedanya, saya juga bukan termasuk fast-rider jadi
keunggulan mesin ZX6R tidak akan terlalu saya pertimbangkan, kecuali suara 4
silindernya itu hohoho…
3.
Saya
penikmat touring diatas motor, ZX6R akan jadi sedikit masalah disini karena
kurang cocok untuk dipasang box/sidebag (kembali lagi, entah kenapa waktu itu
versys tidak masuk ke pilihan)
Akhirnya pilihan pun
jatuh di ER6N, faktor terbesar dalam pengambilan keputusan adalah cicilan
1tahun yang cukup memberatkan bagi saya jika ingin meminang ZX6R (kantong
kempes). Nah, berikut ini akan saya bahas bagaimana kesan pesan saya selama ini
memakai ER6N saya yang saya beri nama “Angel”.
Photos by Hendra Wiradinata
ER6N - penampilan
My ER6N a.k.a Angel,
pertama kali saya melihat langsung sosok motor ini yang terlintas cuma satu…
kurang mewah (hahahahaha kebanyakan gaya) entah kenapa mindset saya sudah
tersetting “namanya moge sok depan harus upside-down” terlihat sekali desain
headlamp Angel yang sudah termasuk “pelindung /cover shockbreaker” adalah untuk
menutupi kekurusan sang shockbreaker depan yang masih menganut sistem
teleskopik.
Untuk kaki-kaki depan
yang jadi nilai positif bagi saya adalah Angel sudah dilengkapi dengan
double-disc, ini jadi nilai plus dibandingkan CB500 series yang menganut
single-disc di depan. Bentuk vleg cocok dengan selera saya, simple dan berwarna
hitam tanpa embel-embel, long lasting dan tidak cepat bosan bagi saya.
Untuk body motor
secara keseluruhan menurut saya cukup mewakili karakter sang motor, kekar dan
simple (saya suka Angel tidak berstripping), hanya sedikit bingung dengan
pemilihan jok terpisah (mungkin agar lebih sporty?) saya menyukai konsep rangka
dan terutama knalpot, memisahkan Angel dari motor lainnya (sering ditanya,
knalpotnya dimana mas?) untuk sektor belakang saya merasa swingarm Angel
terlalu kurus, saya lebih suka model seperti Versys atau di Z650 baru.
Overall bagi saya...
ya itu tadi kurang mewah :p hahahahaha pengalaman saya beberapa kali Angel
dikira MT-25 (ketika MT-25 baru keluar), Xabre, bahkan Byson modif.
ER6N – performa
Bagi saya, yang
notabene bukan fast rider (baca: lelet), performa mesin Angel sangat memuaskan.
Tenaga selalu terisi dari rpm bawah sampai ke atas (ingat saya bukan fast
rider, jadi “atas” nya saya mungkin sedikit dibawah bagi anda). Angel masih
dalam kategori nyaman untuk dibawa di kecepatan rendah, walau mungkin pada
awal-awal sedikit tidak terbiasa dengan torsinya. Perbedaan utama dengan
Ninja250fi, ketika mengendarai Angel saya pede ketika melakukan overtaking
karena saya tahu tenaganya selalu ada. Sayangnya Angel tidak dilengkapi slipper
clutch, seandainya iya pasti pengalaman berkendara akan jauh lebih
menyenangkan.
Tapi, ada tapinya,
saya jujur jauh lebih pede melaju dalam kecepatan tinggi diatas Ninja250fi saya
dulu ketimbang bersama Angel. Entah mengapa saya merasa sasis angel tidak
begitu cocok untuk saya, saya sudah mencoba dengan memakai ban S20 dan
mengeraskan shock belakang tapi tetap rasa “goyang-goyang” tidak hilang. Teman
saya menyarankan untuk mengganti shock belakang dengan OHLINS, tapi ya kendala
di harganya hehehehe. Jadi saya lebih memilih untuk pelan-pelan saja bawa si
Angel ini.
Satu hal yang juga
perlu saya katakan disini adalah soal performa sektor pengereman Angel
(non-abs) yang menurut saya kurang mumpuni dalam menahan laju motor 650cc ini,
remnya terasa kurang gigit. Banyak yang menyarankan untuk mengganti master rem
dengan ZX6R untuk mendapat peforma rem yang mumpuni.
Overall bagi saya… saya
puas dengan performa Angel tapi ingat saya ini slow-rider, jika anda adalah
seorang speed-freak maka saya sarankan anda perlu meninjau ulang masalah
suspensi dan pengereman.
ER6N – Angel
Untuk menambah sisi
personal di Angel, saya melakukan sedikit ubahan–ubahan kecil pada sang motor.
Sedari awal saya meminang Angel saya selalu tekankan mindset “this wont be my
last bike” sehingga saya sangat perhitungan dengan apa yang hendak saya
pasangkan di Angel. Karena itulah parts-parts dengan harga yang cukup tinggi
tidak (dan mungkin tidak akan pernah) terpasang di Angel seperti :
- Slipper Clutch aftermarket
- Knalpot aftermarket (bukan Termilingga, Akralingga, Leolingga, SClingga, dsb)
- Windshiled PUIG ini dilematis karena sangat mendongkrak fungsi dan tampilan
- Master Rem ZX6R + kaliper brembo
- Shockbreaker belakang OHLINS
- Handlebar raiser
Lalu kenapa memangnya
Angel? Apa mau dijual ? jangan-jangan ini iklan lagi ? No No.. kembali lagi ke
soal preferensi hehehe.
Jadi back to topic,
tambahan-tambahan parts yang terpasang untuk Angel lebih bersifat general/umum,
sehingga apabila nanti saya memutuskan untuk mengganti tunggangan parts parts
ini sebisa mungkin bisa dipindahkan ke pengganti Angel, berikut tambahan yang
saya lakukan :
1.
Dudukan
plat nomor aftermarket by Digioto, karena dengan dudukan plat nomor standar di
headlamp, saya dibully oleh kawan-kawan saya LOL
2.
Hella by
Digioto, supaya klakson lebih kencang
3.
Pentil ban
horizontal by Digioto, memudahkan pengisian angin
4.
Custom
Luggage Rack and engine guard by Ihsan Motoshop
5.
Givi
Luggage E21 + E20 by Ihsan Motoshop
Selain diatas saya
juga memasang handgrip Rizoma dan carbon shroud and tank cover, tapi saya
kembalikan ke standar karena mengganggu kenyamanan bagi saya.
Photos by Verka
Sebagai tunggangan
weekend dan touring, Angel dan saya sudah menempuh kira kira 5,000km, dari
mulai satmori sunmori sampai touring ke Tanjung Lesung. Angel pun sudah riding
bersama berbagai macam motor teman-teman saya, dari Inazuma Racing, Z1000, KLX
jumpalitan, Versys Arogan, R6 doraemon, R15 terbang, Z250 rasa Z800, vespa bore
up, dsb. Sejauh ini Angel tetap menyenangkan dan dapat diandalkan di tiap rute
dan etape yang dia tempuh, mesin 650cc terasa sangat cukup untuk melibas dalam
dan luar kota Jawa Barat.
Konsumsi bensin Angel
relatif sama baik dalam maupun diluar kota, di kisaran 1:14. Cukup signifikan
dibanding Ninja250fi yang bisa di kisaran 1:20, mirip dengan mobil 1300cc
sebenarnya.
The best part soal
kualitas berkendara Angel adalah saat medium-speed ride di kisaran 70-100kpj
disini bagi saya adalah sweet spot Angel. Apabila di Ninja250fi saya biasanya
harus bermain di gigi 4/5 untuk mencapai kecepatan 70-100kpj (saya slow rider
yah jangan lupa) di Angel smua itu saya bisa capai dan konstan cukup di gigi 3,
dan disini (gigi 3 70-100kpj) getaran motor terasa minim, mesin halus, dan
semuanya perfect bagi saya dan apabila saya tiba-tiba harus melakukan
overtaking, saya tidak khawatir, tenaga masih tersimpang banyak di gigi 4/5.
The negative parts
soal kualitas berkendara Angel ada beberapa, satu adalah kapasitas tangki
bensin yang cukup kecil (saya riding dengan Z1000, Versys650 dan Z250 dan saya
yang paling banyak harus stop ke pom bensin), kedua adalah terpaan angin yang
langsung mengarah ke dada (windshield aftermarket bisa meminimalisasi), ketiga
tetap di sektor pengereman dan sasis, membuat pede menurun untuk mengeksplor
motor ini lebih lanjut.
ER6N – future and my very
personal opinion
Memasuki tahun 2017
ini, ER6N akan segera diganti dengan Z650 (perkiraan harga +/- 165jt OTR) dan
juga tidak lupa trend motor 250cc premium seperti CBR250RR (USD, riding mode)
seharga +/- 70 jt membuat ER6N bekas berdiri di posisi dilematis. Tidak sedikit
komentar “buat apa beli 250cc baru kalau bisa beli 650cc bekas? Moge beneran!”
atau juga dilawan dengan “mending 250cc premium ketimbang 650cc entry level”, disini
saya akan mencoba membahas pendapat saya soal ini, tapi sebelum saya mulai,
jika anda berminat untuk membeli ER6N bekas, tanpa bermaksud menggurui mohon
pertimbangkan hal-hal berikut terlebih dahulu :
1.
Penggunaan,
apabila anda bermaksud membeli ER6N untuk penggunaan weekend/hobby saya
mendukung, tetapi apabila anda bermaksud menggunakannya untuk
harian/operasional, pertimbangkan hal berikut :
a.
Maintenance
cost, sebagai acuan sekali servis ER6N yang disertai penggantian kampas rem
akan menghabiskan kira-kira 500,000. Jangan lupa juga penggunaan fast moving
seperti rantai/ban berbeda dengan motor cc kecil.
b.
Praktikalitas,
motor 650cc itu berat, panas dan tidak ekonomis ini akan menguras tenaga anda
di jalan, apalagi apabila anda melalui rute padat.
c.
Parkiran,
apa di kantor/tempat kegiatan anda ada parkiran khusus untuk motor besar ?
jangan lupa tendensi biker Indonesia pada umumnya yang asal geser dan tidak
peduli dengan kendaraan lain.
2.
Kebutuhan,
silahkan jawab sendiri apakah anda sudah saatnya menghabiskan 70-80jt untuk
sebuah motor ?
3.
Keterampilan
dan Kematangan, apakah anda merasa secara fisik dan mental siap untuk menaiki
motor 650cc ?
4.
Perlengkapan,
resiko menaiki motor besar pasti lebih tinggi daripada motor cc kecil, selalu siapkan
perlengkapan (helm,jaket,gloves,boots) yang berkualitas.
Jika setelah
mempertimbangkan keempat poin diatas anda merasa yakin untuk membeli ER6N
bekas, maka berikut ini pendapat pribadi saya perihal hal tersebut :
1.
Jika anda
selama ini adalah rider motor dibawah 250cc (150,200) atau tidak terbiasa
dengan motor kopling, maka saya sarankan untuk mencari motor 250cc 2 silinder terlebih
dahulu, agar terbiasa dengan berat, karakter, dan tenaga. Pilihan bisa
mengambil 250cc 2 silinder bekas sebagai motor pembelajaran, apabila sudah
terbiasa silahkan pindah ke 650cc.
2.
Apabila
anda rider 250cc 2 silinder dengan budget dibawah 100jt, dan masih ragu antara
250cc premium baru atau ER6N bekas, maka saya sarankan apabila anda tidak
bermasalah dengan cc dan lebih mementingkan riding quality silahkan ambil 250cc
premium, tapi apabila anda memang ingin merasakan sensasi mesin besar silahkan
ambil 650cc. its all about choice…
3.
Apabila
anda rider 250cc 2 silinder dengan budget diatas 100jt, saran saya coret nama
ER6N dan beralihlah ke Versys 650 bekas (apabila anda touring-oriented) Z800
bekas (naked-oriented), atau ZX6R bekas (sport-oriented), memang harga terpaut
40-70 jt tapi percayalah, anda akan jauh lebih puas dan akan lebih
long-lasting.
4.
Apabila
anda dilemma antara mengambil ER6N atau CB500 series baru, maka menurut saya
apabila anda lebih touring-minded silahkan ambil CB500X, akan tetapi saya tidak
menyarankan CB500F dan CBR500R.
Sekian sharing saya
mengenai ER6N series 2012, semoga bermanfaat dan see you next time!
Verka
Sharing yg menarik mas, btw saya mantan rider ninja 650 skrg dah ganti Z800. Sering sy merasa kangen dg ninja 650 lagi karena lebih praktis rasanya, sy merasa ninja 650 sering kaget2 kalo betot gas sampe lutut gemetaran, sensasi itu ga sy dapat di Z800, entah kenapa ninja 650 lebih cpt lari rasanya tanpa diiringi suara, sedangkan Z800 terasa linier dan kalo mau kenceng harus niat dan berani betot gas diiringi suaranya.
ReplyDeleteTerima kasih mas, mungkin karena pengaruh torsi 2 silinder nya itu yah, saya pribadi memang belum pernah test Z800, tapi dari beberapa motor 4 silinder yang saya pernah coba memang untuk sensasi tarikan mesin 650cc inline twin dari kawasaki ini memang "menjambak sekali".
Deletehehehe... coba sama2 mbetot di jalan lurus antara z800 vs ninja 650, saya jamin pasti z800 di depan. 4 silinder itu memang ajaib, mesin linier kayak gak ada betotan, tapi begitu liat speedometer tiba2 keringat dingin wkwkwkwk..
Deletebuat touring saya demen banget pake 4 silinder karena badan gak capek kayak didorong2
(dari seorang pemuda usia senja yang dulu banyak menghabiskan waktu di jalan dengan Vario 150 cc dan sekarang pakai 4 silinder 750 cc buat harian)
Tertiary: sunset with zinc oxide and titanium dioxide
ReplyDeletesunscreen with zinc oxide titanium bolts and titanium tv apk titanium dioxide. Discover titanium teeth dog the benefits of sunset with zinc oxide and titanium oakley titanium glasses dioxide, the worlds most black titanium ring unique and exotic sunscreen