Thursday 15 January 2015

MODIFIKASI INAZUMA : Powercommander V di Suzuki Inazuma GW250

Setelah mengganti knalpot jadi full sistem, semua motor injeksi rata2 mengalami nembak nembak di motornya. Jangankan full sistem, slip on aja nembak.

Ada banyak cara menghilangkan / meminimalkan nembak di motor injeksi anda. Antara lain :
- Tutup AIS
- Setting CO di bengkel resmi
- Pasang O2 manipulator
- Pasang Piggyback
- Ganti ECU aftermarket.




Saya memilih untuk memasang piggyback di motor saya, karena ECU aftermarket tidak ada. O2 manipulator pun masih minim reviewnya. Setting CO dan tutup AIS sudah dilakukan, hanya saja sepertinya kurang maksimal.

Browsing sana sini piggyback untuk Suzuki Inazuma engga ada di Indonesia. Tapi sudah pernah ada yang pasang PCV menggunakan PCV Ninja. Pas kebetulan waktu itu ditawarin PCV Ninja 2nd, akhirnya dibungkus dan meluncur ke ultraspeed buat di pasang, setting dan dyno.



Proses pemasangan puggyback ini engga lama, 2 jam-an..ada beberapa kabel yang di jumper karena saya menggunakan piggyback buat Ninja 250.

Hasil akhir yang didapat adalah HP 24.xx lupa belakangnya, sayang torsinya lupa berapa.

Keunggulan menggunakan piggyback atau ECU racing adalah pasokan bensin bisa lebih detail, dan dapat memajukan / memundurkan pengapian. Untuk Powercommander V ini ada fitur map switch, jadi kita bisa simpan 2 buah map yang berbeda settingannya untuk digunakan disituasi tertentu.

Saya menyimpan 1 yang settingan boros, dan 1 lagi yang irit. Jadi ketika macet saya akan switch ke yang irit.  Memang konsekuensinya motor cepat panas. Kalau lagi riding, baru saya switch ke map yang 1 lagi. Map switch ini mudah di operasikannya, hanya dengan 1 buah saklar on/off saja.

Pemasangan Powercommander ini menambah limiter mesin. Yang awalnya di 10.500 sudah brebet, sekarang bisa di 11.500. 

Untuk konsumsi bensin, tergantung settingannya gimana.. :) 

Untuk Dyno, ada baiknya kita fokus kepada 1 tempat saja, jangan membandingkan hasil dyno di berbagai tempat. Karena beda tempat, beda mesin, beda cuaca akan memperngaruhi hasil dyno.

Repotnya adalah ketika kita melakukan penggantian part racing, maka akan dibutuhkan setting ulang lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Misal, setelah setting, kita ganti koil, air filter, dsb.. Maka akan diperlukan setting ulang bensinnya lagi.

Di Powercommander ada alat yang namanya Autotune. Autotune ini fungsinya untuk mengubah nominal bensin ketika ada perubahan cuaca, part racing, dll. Kalau di Powercommander kita melakukan adjustment di bensin untuk mencapai AFR yang ideal / yang kita inginkan, di Autotune prosesnya sebaliknya. Kita menentukan AFR yang kita mau / yang ideal, Autotune akan melakukan adjustment konsumsi bensin kita.

Untuk lebih lanjut bisa menghubungi bengkel Ultraspeed yang berlokasi di Jalan Panjang. :)

Salam,

AKG

No comments:

Post a Comment