Wednesday 21 January 2015

1 tahun bersama Suzuki Inazuma GW250

Sudah 1 tahun ditandai dengan harus dibayarnya pajak si Inazuma menemani saya. Saya mencoba untuk memaparkan plus minusnya si Inazuma ini sepengalaman saya.





Minus :
1. Ban bawaan IRC Road Winner

Meskipun made in Japan, tapi IRC ini buat saya sangat tidak cocok. Menurut saya IRC ini licin di waktu hujan dan kurang mengigit diwaktu kering. Saya sempat berpikir apakah ini karena compound ban yang sudah mulai mengeras atau riding style saya yang salah? Tapi semenjak ganti ban, cornering, late braking pun lebih pede.
Sebelumnya, kalau late braking siap2 aja motor tetap melaju. Mungkin juga ini dikarenakan bobot motor yang begitu berat.

2. Harga sparepart yang mahal

Buat saya memang sedikit aneh ketika motor yang diproduksi di Cina, memiliki sparepart yang begini mahal. Saya sendiri bingung karena harganya sangat overprice. Misal :

Kampas rem depan : 400rban
Kampas rem belakang : 230rban
Spakbor : 900rban
Body belakang :
Sayap depan :
Reflektor : 1.2jtan
Segitiga atas : 5jt
Set shock depan : 15jt




untuk parts lainnya silahkan buka eparts.suzuki.co.id

Apakah mungkin apabila beberapa part Inazuma ini dibuat di lokal untuk menekan harga? Saya cukup kaget melihat harga parts merk sebelah yang sangat murah, katanya karena lokal.

Apakah kita berbicara kualitas karena dibuat di Cina? Apakah buatan Cina lebih baik dari lokal? Seperti yang kita ketahui ada beberapa kasus dimana velg Inazuma pecah ketika mengalami accident. Bukan rahasia juga kalau headlamp Inazuma yang bisa mengembun ketika habis di cuci, dan juga reflektor Inazuma yang meleleh ketika menggunakan bohlam H4 dengan watt yang lebih besar.
(Hal ini tidak terjadi di Thunder 250, dimana pada masa itu HID masih mahal, banyak biker yang menggunakan watt hingga 90w)

Mudah2an  Suzuki Indonesia mau meng-lokal-kan beberapa parts Suzuki Inazuma, misalnya body2nya.

Yang sedikit mengherankan adalah jeroan mesinnya lebih murah..misal :
Piston OS 0 : 117rb
Ring piston : 82rb
Piston OS 50 : 190rb




3. Bunyi di mesin ketika gas kita panteng di rpm 5rb-an.
Beberapa pengguna Inazuma mengalami kejadian yang sama. Menurut mekain Suzuki itu bunyi dari klep. Apakah iya? karena setelah stel klep, bunyi tersebut masih ada. Seperti gesekan tensioner rantai keteng.

4. Knalpot yang berkarat
Ada beberapa user yang mengalami knalpotnya berkarat bahkan keropos. Letaknya biasanya di balik cover moncong knalpot.


**Thanks to om Ferry Budiono buat foto knalpotnya

5. Shock belakang 
Menurut saya shock belakang Inazuma memang nyaman, empuk. Tapi reboundnya sangat cepat, sehingga kesannya ampul2an. Shock belakangnya juga cepat amblesnya. Saya ketika boncengan dengan jangka waktu 1 tahun, shock belakang sudah di kerasin sampai ke 6. Sisa 1 lagi nih :D

6. Panjang motor
Motor ini bisa dibilang cukup panjang, untuk selap selip harus lebih banyak perhitungan supaya engga nyangkut di kendaraan belakang. Panjang motor ini mempengaruhi handling. Untuk cornering, butuh extra effort dan penyesuaian. Untuk biker yang memiliki tinggi badan dibawah 175cm, cukup merepotkan karena jarak antara jok ke stang cukup panjang.

Plus :
1. Nyaman
Semua orang saya yakin motor ini sangat nyaman. Cocok sekali untuk berkendara dalam jangka waktu yang lama.

2. Torsi yang besar
Motor ini bukan untuk motor lari, jadi jangan berharap untuk mendapatkan top speed tinggi dengan motor ini **kecuali saya. Dalam keadaan standar, berkendara dengan motor ini sangat nyaman, tenaga yang merata di semua RPM.

3. Stabil
Mungkin karena berat motor yang membuat motor ini sangat stabil. Mengendarai motor ini di kecepatan 100km/h sangatlah nyaman dan stabil. Tidak ada gejala limbung.

4. Hujan? siapa takut..
Coba perhatikan design spakbor belakangnya, panjang dan lebar. Alhasil air cipratan ban tidak akan mengganggu boncenger.

Apalagi yah? nanti ditambahin lagi deh..monggo yang mau komentar/nambahin disini.. :)

Salam,

AKG

4 comments:

  1. Heran,, setiap ban made in Jepang yang dipake Suzuki(mobil atau motor) pasti bermasalah. Apa beda iklim dan kontur aspal ya antara jpg dan Indonesia?

    Ban Dunlop Suzuki karimun Estilo yg made in Jpg pun bermasalah. http://www.karimunestilo.com/2014/ban-dunlop-karimun-estilo-rawan-bunting/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau di mobil saya kurang tau, cuma kalau di motor memang jelek menurut saya. Dimulai dari Dunlop TT900 di Thunder 250 yang pas basah, rem mendadak motor tetap jalan..hinggal IRC Road Winner di Inazuma 250 yang gripnya engga begitu bagus...

      Delete
  2. Battlax tetap yang terbaik..
    Top speed 143/144 km/h

    ReplyDelete
  3. untuk kiprok selain beli di suzuki nya ada gak? terlalu lama untuk inden.

    ReplyDelete