Suzuki Thunder 250..motor gagal di jamannya

Buat anak motor lama, pasti kenal deh sama spesies ini. Suzuki Thunder 250. Yup, motor 250 cc, 1 silinder, SOHC, TSCC, bla bla bla. Motor ini merupakan motor CBU yang di masukin bulet-bulet selama periode 1999-2003. Konon 2003-akhir hayatnya motor ini mulai CKD.

Motor ini motor yang gagal di jamannya, kalah pamor dengan Honda Tiger. Ini motor yang dibelikan orang tua untuk menunjang kuliah saya. Awalnya, motor apa yah ini? Engga tau, engga kenal. Jujur, dulu taunya cuma Honda Tiger dan Kawasaki Ninja.

Bertahun-tahun pakai, mulai jatuh cinta, hingga saat ini. Motor ini penjualannya dulu tidak begitu bagus. Bayangkan saja, model jadul, velg jari-jari, sparepart mahal, susah di dapat, dll. Jika dibandingkan dengan Honda Tiger yang dulu sudah memakai velg CW dengan harga yang tidak terpaut jauh dari Thunder 250.

Disuntik mati sekitar taun 2006, sampai sekarang harga Thunder 250 di Indonesia makin tidak jelas. Dalam artian, ketika kita menemukan Thunder 250 yang mulus, orisinil, dijamin harganya ga bakalan masuk akal, dan siap-siap saja merasakan sensasi naik Thunder 250 yaitu di setop di tengah jalan, trus ditawar motornya.

Buat saya pribadi, motor ini menemani saya selama 12 tahun, 2002-2014. Lalu beralih ke Suzuki Inazuma yang lebih muda. Ketika Thunder 250 dijual, ada rasa sayang harus berpisah sama motor ini, tapi kalau ga dijual cuma bakal berkarat di garasi.

Akhirnya, selang berapa lama Thunder 250 saya dijual, saya meminang Thunder 250 lagi. Kangen suara dentuman mesinnya, perasaan ditarik ketika selongsong gas di putar, Riding position yang santai, dll.

Banyak yang nanya sama saya sejak dulu kala, apa saya ga takut sparepartnya habis/tidak diproduksi lagi? Karena ketika masih di produksi saya motornya, sparepartnya sudah susah.

Jangan salah, mesin Thunder 250 itu mesin global, diluar negeri masih ada mesin Thunder 250. Hanya saya tipe motornya berbeda. GZ250 kalau tidak salah.

Untuk kesulitan sparepart, di daerah Cinere ada 1 bengkel khusus untuk Thunder 250. Kita bisa cari sparepart apa saja disitu. Kalau tidak ready, bisa pesen koq.

Harga sparepartnya mahal?
Ya..memang mahal, tapi banyak alternatifnya koq. Meskipun mahal, tapi sparepart Thunder 250 awet-awet. Rata-rata sparepartnya bertahan hingga 4 tahun..

Bandingkan saja dengan merk sebelah, banyak keluhan kopling baru ganti sudah hangus, gir set baru ganti rantai sudah melar, gir sudah bengkok, dll. Thunder 250 saya ganti kopling hampir 4 tahun sekali seinget saya, mungkin lebih. atau singkat cerita 88rb km, 2x ganti kampas kopling. Rantai keteng pun 4 tahunan umurnya, gir set juga sama sekitar 4 tahunan.

Yang paling cepet rusak adalah shockbreaker belakang. Shock ini sebenernya bagus, hanya saja saya yang berat jadi shocknya cepet empuk. Tapi bound dan reboundnya sih memang mantap ini shock.

Motor ini bahkan sekarang mendapatkan predikat motor gagal..ya..motor gagal dimiliki oleh banyak orang. Bukan gimana-gimana, selain populasinya memang sedikit, banyak dari motor ini sudah di mutilasi.

Makanya, jangan aneh kalau denger cerita lagi naik motor, di pepet oleh mobil, pengemudi mobil turun dan meminta maaf.. "maaf pak, motornya saya tawar XX juta dijual ga?" atau di lampu merah, pom bensin, di tengah kemacetan ditanya "Thunder 125 koq mesinnya gede?".

Solidaritas antar pengguna Thunder 250 yang solid pun cukup baik. Coba deh ketemu sesama pengguna Thunder 250, rata-rata kenal..atau pasti ada salam tetotnya.. :)

Disini saya bukan pengen bikin harga Thunder 250 lebih mahal lagi..tapi sekedar curhat saja.. :)

Salam,

AKG