Monday 26 January 2015

Uneg-uneg pelarangan sepeda motor melintasi Thamrin

Kali ini saya berkata Gubernur Jakarta tidak salah, hanya saja keliru ketika mengambil keputusan pelarangan sepeda motor melintasi jalan MH-Thamrin, yang kedepannya katanya bakal diperluas hingga seluruh jalan protokol Jakarta.

Diawali dengan alasan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta, lebih tepatnya di jalan protokol, hinga alasan angka kecelakaan sepeda motor yang tinggi.

Ya, menurut saya keputusan itu keliru, seharusnya infrastruktur Jakarta dibenahi terlebih dahulu. Kenapa keliru?



Motor penyebab kemacetan?

Kita ambil contoh diluar negeri, di Singapura misalnya untuk melewati jalan protokol / dalam kota pada jam sibuk, kita akan dikenakan biaya, atau yang kita kenal dengan ERP (Electronic Road Pricing). Tapi infrastruktur kendaraan umumnya jelas, nyaman, cepat, aman.

Di Jakarta? Coba sebutkan jenis kendaraan umum yang nyaman dan aman..apakah cepat? engga juga.. Dari masalah copet, sampai orang kelainan jiwa yang bisa berbuat mesum di kendaraan umum, dari jalur busway yang menyatu dengan jalur biasa yang menimbulkan kemacetan, dari bus2 dan kopaja yang berhenti seenaknya di tengah jalan, ngetem, tanpa peduli sekitar. Dari taxi yang bisa ada perampok di dalam bagasi, hingga supir yang jahil yang bisa bawa penumpangnya muter2 untuk kejar setoran. Ya, itu sedikit gambaran tentang akutan umum Jakarta.

Saya termasuk orang yang positif akan angkutan umum di Jakarta. Saya percaya kalau kita mau, kita pasti bisa membangun angkutan umum yang nyaman, aman dan cepat. Asal kita punya landasan2 dan peraturan2 yang kita taati.

Seperti yang kita tahu, luas yang di perlukan untuk memindahkan sejumlah orang dengan mobil, jauh lebih besar dibandingkan ketika orang tersebut menggunakan motor, bahkan akan lebih sedikit lagi ketika menggunakan transportasi umum. Bingung? gambar dibawah akan menjelaskannya.


3in1? Semua orang di Jakarta juga tahu cara ini kurang efektif. Masih banyak yang colong2 ketika waktu 3in1..dan ada juga joki2 yang bertebaran yang siap membantu masalah 3in1 ini.

Angka kecelakaan sepeda motor tinggi?

Kecelakaan sepeda motor di Jakarta disebabkan 2 faktor, antara lain : pengguna sepeda motor yang lalai dan infrastruktur jalan yang berbahaya.

Kelalaian biker akan dibahas terpisah nanti, engga susah koq, semua orang juga pasti tahu apa saja. Kita bahas infrastruktur jalan saja.

Kita pun tahu, berkendara di Jakarta itu mirip kaya di bulan. Bukan berarti gravitasinya rendah, tapi jalanannya bolong2, persis seperti bulan yang kalau kita lihat ada kawah2 kecilnya **kalau diliat dari bumi kecil

Berapa banyak dari kalian yang baca tulisan saya, mengendarai motor pernah merasakan kena lubang yang tidak kita lihat? misal tertutup mobil depan, tertutup genangan air?




Berapa banyak dari kalian yang pernah merasakan motor goyang kiri kanan akibat dari aspal yang rontok ketika musim hujan? Menyisakan batu kerikil bertebaran di jalan?


Pernah ga ketika ada perbaikan jalan / peninggian permukaan jalan menggunakan beton, sambungan antara jalan lama dan baru terasa begitu menyakitkan? Maksudnya, perbedaan tinggi yang cukup tinggi yang ketika kita melewati, motor kita akan berasa bledag?

Pasti semuanya pernah nemuin ketika ada lobang, di tambal, ketinggiannya berbeda? Seharusnya tidak seperti itu. Kondisi seperti itu membuat bahaya untuk sepeda motor.

Pernah ketemu jalan bergelombang? udah kaya lempar2 rasanya kalau berada di atas kendaraan yang melaju.

Pembuatan jalan di Jakarta yang terkesan terburu2, kejar setoran, kejar omset lah yang menurut saya membuat jalanan Jakarta seperti ini. Kalau kita membuat jalan berdasarkan spesifikasi yang benar, saya yakin jalan Jakarta akan jauh lebih baik.

Mau contoh yang benar? **paling tidak bertahan lebih baik.. Liat deh landasan pacu pesawat terbang. :D 

Motor sering melewati trotoar untuk pejalan kaki? Ya sudah, tindak saja langsung yang terlihat. Tilang langsung di tempat, terserah mau damai atau tilang, yang penting ada kondisi dimana mereka harus mengeluarkan duit. Berikan efek jera untuk situasi seperti ini.





Pasti dari setiap poin diatas, semua orang bisa bantah, selama kita membantah dengan membela yang jelek, kita tidak akan pernah maju dan memperbaiki kehidupan kita.

Saya pribadi tidak kena imbas dari pelarangan sepeda motor melewati jalan MH Thamrin, hanya saja saya mengatakan keputusan ini kurang tepat.

Coba perbaiki infrastrukturnya terlebih dahulu, dan tentunya edukasi yang lebih kejam ke pengguna kendaan, tidak hanya sepeda motor saja. Kita juga tahu berapa banyak mobil yang nyetir seenaknya, apalagi bus2 dan kopaja2.

Heran saya pedahal kalau kita melihat dari sudut negatif, ini kan ladang uang untuk para polisi yang hobinya damai di tempat yah? Sedangkan yang tetap lurus dengan proses tilang dan sidang, ini kan pendapatan juga buat daerah.. 

Saya tidak mengatakan kalau cara saya berkendara sudah benar, saya pun masih harus belajar untuk bisa lebih baik lagi.

Kalau ada salah2 kata, mohon di koreksi dan di maafkan...
Foto2 saya ambil dari google...

Salam,

AKG

No comments:

Post a Comment